Dosen
pembimbing: Sri Rahayu, M.Pd.
MATA
KULIAH PUISI
MEMBUAT PUISI
Disusun
oleh:
Endang Fitriani
NPM:
116210471
Kelas:
3.E
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
SENI
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2013
Jelang
Pagi
yang indah jelang kembali
Meraih
bergantinya hari
Menghempaskan
mimpi
Tersirat
cahaya
Di
ufuk Timur
Menghangatkan perasaan
Membangkitkan semangat
Angin berjalan menemaniku
Mengiringi
langkah
Berpadu
dalam kepastian
Gemerisik dedaunan
Bak irama kehidupan
Mewujudkan makna hidup
Setiap saat akan ku jelanag
Dalam mewujudkan makna hidup
Kalam
Kalam malam
Membuka pintu-pintu ilusi
Menyibakkan tirai-tirai jiwa
Kalam menjadi jalan dalam perasaan
Perlahan-lahan rasio menjauh
Akal pun pergi tanpa berpesan
Jiwa menjadi anai-anai yang bertaburan
Sendiri
Malam ku kesepian
Fikiran menerawang
Ingin rasanya membuka takbir gelapan
Aku berkaca
Apa ini adalah aku
Ku dengar seru menderu
Dalam hati ku
Bagai cambuk yang tak pasti
Kehidupan
Dingin
udara serasa menusuk
Hujan
semakin deras
Selangkah
demi selangkah
Ku
selusueri jalan
Sebentar ku toleh kebelakang
Tergambar jelas roda sejarah membentang
Kencangnya
angin
Muntahan
hujan
Kerasnya
halilintar
Semua itu terpahan kehidupan
Ku berharap, khan tiba reda
Terang khan menjelma
Menjadi hidup penuh makna
Rindu
Ku
Tuhan
Dinginnya
dekapan Mu
Sejak
ku jauh dari rumah Mu
Penglihatan
ku menjadi kabur
Cahaya
Mu semakin redup
Pendengaran
ku menjadi sunyi
Setelah
ku tak peduli
Dengan
seruan orang-orang memanggil mu
Tuhan
Seluruh tubuh ku luluh
Aku tak mampu
Luput dari dekapan Mu
Kini
ku mengerti
Aku
adalah tamu di rumah Mu
Ibu
Ibu
Setiap
terlontar kalimat itu
Anak
mu selalu terbayang
Gigihnya
manusia yang telah merawat ku
Kaulah patriot
Dimana kehendak mu
Adalah kehendak sang Khalik
Tubuh
yang kokoh
Terkikis
karna usia
Namun
semangat mu
Bagaikan
pemacu kuda
Pantang menyerat
Tetap semngat
Walau rapuh
Engkau
takkan pernah berubah
Dan
Takkan tergantikan oleh apapun
Kau
Adalah Aku
Hadir
mu menghantui ku
Bayangan
mu menyiksa hidup ku
Mengelabui
Menyesatkan
Setiap langkah yang aku tuju
Kau
adalah aku
Mengenang
mu sebagai pilu di hati ku
Ku beranjak sejauh mungkin
Namun kau selalu ada di dalam tubuh ku
Kau
tak dapat ku lihat
Meski
kau melekat ditubuh ku
Kau
adalah aku
Samapi
kapanpun kau selalu ada di hidup ku
Teman
Ku
Teman
adalah teman
Nama
teman takkan pudar
Teman
menjadi teman dalam hidup
Teman menjadi langkah bersama
Teman menjadi musuh tak terduga
Teman
menyiksa
Teman
menjadi parasit
Teman
menjadi penghalang
Teman
menjadi pendusta
Teman
menjadi penghianat
Teman menyiksa batin dan hidup ku
Teman ku menjadi saudara yang tak terduga
Kemerahan
Ocehan
mu membakar jiwa
Bagai
sengatan listrik ditubuh ku
Menghantam
detak jantung
Meradang
di dalam dada
Saat ku dengar itu
Ombak menerpa karang
Sang surya pun tengelang
Penuh kehampaan
Seolah
meneriakkan kemarahan
Kemarahan
menyayat jiwa
Kemarahan
yang penuh dusta
Karna
ku tau semua itu tiada
Bingkai
Masa
Kemana
kaki melngkah
Liku-liku
mengalir
Bagai
cambuk
Membekas
sejarah
Kini bayangan potret diri
Bagai bingkai masa nan di telan waktu
Menjauh
dari masa
Melangkah
penuh pasti
Menatap
penuh tekat
Kini
Harapan menjadi bukti