Selasa, 19 Februari 2013

PUISI



Dosen pembimbing: Sri Rahayu, M.Pd.

MATA KULIAH PUISI
MEMBUAT PUISI
Disusun oleh:
Endang Fitriani
NPM: 116210471

Kelas: 3.E

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2013






Jelang


Pagi yang indah jelang kembali

Meraih bergantinya hari

Menghempaskan mimpi

Tersirat cahaya

Di ufuk Timur

Menghangatkan perasaan

Membangkitkan semangat

Angin berjalan menemaniku                  

Mengiringi langkah

Berpadu dalam kepastian

Gemerisik dedaunan

Bak irama kehidupan

Mewujudkan makna hidup

Setiap saat akan ku jelanag

Dalam mewujudkan makna hidup

 

 

 

 

 

 

 

Kalam

Kalam malam

Membuka pintu-pintu ilusi

Menyibakkan tirai-tirai jiwa

Kalam menjadi jalan dalam perasaan

Perlahan-lahan rasio menjauh

Akal pun pergi tanpa berpesan

Jiwa menjadi anai-anai yang bertaburan

 

 

 

 

 

 

Sendiri

Malam ku kesepian

Fikiran menerawang

Ingin rasanya membuka takbir gelapan

Aku berkaca

Apa ini adalah aku

Ku dengar seru menderu

Dalam hati ku

Bagai cambuk yang tak pasti

 

 

 

 

 

Kehidupan

Dingin udara serasa menusuk

Hujan semakin deras

Selangkah demi selangkah

Ku selusueri jalan

Sebentar ku toleh kebelakang

Tergambar jelas roda sejarah membentang

Kencangnya angin

Muntahan hujan

Kerasnya halilintar

Semua itu terpahan kehidupan

Ku berharap, khan tiba reda

Terang khan menjelma

Menjadi hidup penuh makna

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Rindu Ku

Tuhan

Dinginnya dekapan Mu

Sejak ku jauh dari rumah Mu

Penglihatan ku menjadi kabur

Cahaya Mu semakin redup

Pendengaran ku menjadi sunyi

Setelah ku tak peduli

Dengan seruan orang-orang memanggil mu

Tuhan

Seluruh tubuh ku luluh

Aku tak mampu

Luput dari dekapan Mu

Kini ku mengerti

Aku adalah tamu di rumah Mu

 

 

 

 

 

 

 

 

Ibu

Ibu

Setiap terlontar kalimat itu

Anak mu selalu terbayang

Gigihnya manusia yang telah merawat ku

Kaulah patriot

Dimana kehendak mu

Adalah kehendak sang Khalik

Tubuh yang kokoh

Terkikis karna usia

Namun semangat mu

Bagaikan pemacu kuda

Pantang menyerat

Tetap semngat

Walau rapuh

Engkau takkan pernah berubah

Dan Takkan tergantikan oleh apapun

 

 

 

 

 

Kau Adalah Aku

Hadir mu menghantui ku

Bayangan mu menyiksa hidup ku

Mengelabui

Menyesatkan

Setiap langkah yang aku tuju

Kau adalah aku

Mengenang mu sebagai pilu di hati ku

Ku beranjak sejauh mungkin

Namun kau selalu ada di dalam tubuh ku

Kau tak dapat ku lihat

Meski kau melekat ditubuh ku

Kau adalah aku

Samapi kapanpun kau selalu ada di hidup ku

 

 

 

 

 

 

 

 

Teman Ku

Teman adalah teman

Nama teman takkan pudar

Teman menjadi teman dalam hidup

Teman menjadi langkah bersama

Teman menjadi musuh tak terduga

Teman menyiksa

Teman menjadi parasit

Teman menjadi penghalang

Teman menjadi pendusta

Teman menjadi penghianat

Teman menyiksa batin dan hidup ku

Teman ku menjadi saudara yang tak terduga

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kemerahan

Ocehan mu membakar jiwa

Bagai sengatan listrik ditubuh ku

Menghantam detak jantung

Meradang di dalam dada

Saat ku dengar itu

Ombak menerpa karang

Sang surya pun tengelang

Penuh kehampaan

Seolah meneriakkan kemarahan

Kemarahan menyayat jiwa

Kemarahan yang penuh dusta

Karna ku tau semua itu tiada

 

 

 

 

 

 

Bingkai Masa

Kemana kaki melngkah

Liku-liku mengalir

Bagai cambuk

Membekas sejarah

Kini bayangan potret diri

Bagai bingkai masa nan di telan waktu

Menjauh dari masa

Melangkah penuh pasti

Menatap penuh tekat

Kini


Harapan menjadi bukti