Kamis, 27 Maret 2014

analisis gaya bahasa pada puisi



Musisi Tua
M. Badri
Dari balik lensa matahari pagi
Aku melihat jemarimu memeti sunyi
Menyususn beberapa sinfoni
Diantara secangkir kopi
Dan sekerat roti

Di sebuah kedai
Kursi bambu betung
Menjelma panggung
Beriring tetabuhan
Lautan dan dedaunan

Sepasang stiker kehidupan
Melekat di lekukan gitarmu
Yang selalu gemetar
Saat menerjemahkan nada
Dengan suara samar

Menyayikan perjalanan
Yang menjadi kenangan
Tanpa luka
Mengarami cinta
Pada suatau masa

Di sepanjang dawai
Ada cerita tersembunyi
Yang mengalun merdu
Dalam lagu sendu
Serupa daku rindu

Analisi pada gaya bahasa pada puisi di atas sebagai berikut:
          Gaya Bahasa, yaitu penggunaan bahasa yang dapat menghidupkan/ meningkatkan efek dan menimbulkan konotasi tertentu.
Gaya bahasa yang digunakan oleh M Badri adalah bernuansa gaya bahasa alegori yaitu cerita yang dikisahkan melalui lambang-lambang yang merupakan metafora yang di perluas.Kata-kata yang digunakan dalam penggalan puisi tersebut adalah kata konotatif. Artinya,kata-kata yang berkemampuan mengandung arti ganda.
Pada bait puisi “ Musisi Tua”, menunjukan bahwa terdapat gaya bahasa simbolik yang melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud. Dalam kalimat ini menyatakan dengan jelas bahwa penulislah yang seolah-olah menjadi ukuraan masyarakat pada masanya.
Dari balik lensa matahari pagi
Aku melihat jemarimu memeti sunyi
Menyususn beberapa sinfoni
Diantara secangkir kopi
Dan sekerat roti
Pada penggalan puisi diatas merupakan gaya bahasa bersifat gaya bahasa klimakas yaitu bahasa yang mengandung ururtan-urutan pikiran yang makin lama makin menekankan, yang dapat dilihat pada “matahari pagai, aku melihat, menyususn beberapa simponi, diantara secangkir kopy dan sekerat roti.”




Di sebuah kedai
Kursi bambu betung
Menjelma panggung
Beriring tetabuhan
Lautan dan dedaunan

Pada penggalan puisi diatas merupakan gaya bahasa bersifat gaya bahasa antikklimakas yaitu gagasan-gagasan yang berturut-turut kian berkurang kepentingannya. Dapat dilihat pada bait puisis yang berisiskan “ di sebuah kedai, kursi bambu betung”  “beriring tetabuhan, lautan dan dedaunan”
Sepasang stiker kehidupan
Melekat di lekukan gitarmu
Yang selalu gemetar
Saat menerjemahkan nada
Dengan suara samar
Pada penggalan puisi diatas merupakan gaya bahasa bersifat gaya bahasa alusi yaitu menunjuk secara tidak langsung suatu peris tiwa tokoh berdasarkan peranggapannya. Dapat dilihat dari bait puisi diatas yaitu Sepasang stiker kehidupan “Melekat di lekukan gitarmuYang selalu gemetarSaat menerjemahkan nadaDengan suara samar”.
Menyayikan perjalanan
Yang menjadi kenangan
Tanpa luka
Mengarami cinta
Pada suatau masa
Pada penggalan puisi diatas merupakan gaya bahasa bersifat gaya bahasa erotetisyaitu penyataan yang dipergunakan dalam tulisan sebagai penekanan yang wajar. Dapat dilihat pada isi puisi

Di sepanjang dawai
Ada cerita tersembunyi
Yang mengalun merdu
Dalam lagu sendu
Serupa daku rindu

Pada penggalan puisi diatas merupakan gaya bahasa bersifat gaya bahasa klimakas yaitu bahasa yang mengandung ururtan-urutan pikiran yang makin lama makin menekankan, yang dapat dilihat pada “Di sepanjang dawai” Ada cerita tersembunyi, Yang mengalun merdu, Dalam lagu sendu, Serupa daku rindu.”

Mendeskripsikan wajah ku




MENDESKRIPSIKAN WAJAH DIRI SENDIRI

Namaku endang fitriani, sapaan untukku banyak sekali. Ada yang panggil aku ending, enda, lisuik, kuyus, idung dan ndung. Tapi, semua itu cukup nyaman untuk ku. Semua itu menjadi hal terindah dalam hiduku. Namun, pada kesempatan ini aku akan mendeskripsikan wajahku, diantaranya sebagai berikut,

Pengertian:
            Wajah merupakan bagian dari kepala yang selalu dilihat, meliputi dahi, alis mata, mata, kelopak mata, bulu mata, hidung, pipi, bibir, gigi, dagu, dan leher.
Konsep:
            Wajahku bulat, rambutku pendek, berponis datar, alis lurus, bola mata bulat, hidung mancung, bibir kecil dan tipis.
Defenisi:
            Aku mempunyai rambut lurus, panjangnya hanya sebahu berponis datar. Dahiku tidak lebar dan tidak juga kecil. Alis mataku tipis hanya berbentuk garis lurus. Mataku terlihat bulat tidak besar dan tidak juga kecil. Bulu mataku pendek dan sedikit lentik. Kelopak mataku selalu terlihat sembab karna memang sudah keturunan. Hidungku mancung dan kecil. Bibirku kecil dan tipis namun berwarna merah mudah. Gigiku tidak terlalu rapi yaitu gigi depan ada empat buah yang menggalimi pertumbuhan salah. Akibat aku tidak mau cabut gigi. Daguku mungil tidak terlalu panjang. Tulang pipiku akan terangkat sempurna jika aku sedang tersenyu. Aku juga mempunyai lesung pipi yang terletak di kana dan kiri. Di wajahku juga banyak tahi lalat terutama di pipi berdekatan dengan hidung sebelah kanan, di bibir sebelah kiri bawah ujung dan di batang hidung sebelah kanan.



Tujuan:
            Wajah tempat memberikan pengenalan awal berjumpa dengan siapapun. Karena wajah memeberikan gambaran ekspresi seseorang dengan bentuk muka yang dimiliki seseorang. Sehingga wajah itu memberikan karakter tersendiri.